Sabtu, 10 Desember 2011

Konflik Organisasi

1.Definisi Konflik Organisasi
2.Perbedaan Pandangan Tradisional dan interaksionis mengenai konflik
3.Sumber utama penyebab konflik
4.Teknik utama memecahkan konflik



1.Konflik didefinisikan sebagai suatu "perjuangan yang diekspresikan antara sekurang-kurangnya 2 pihak    yang saling bergantung,yang mempersepsi tujuan-tujuan yang tidak sepadan,imbalan yang langka,dan gangguan dari pihak lain dalam mencapai tujuan mereka"(Frost & Wilmot).Dalam pandangan ini "perjuangan" tersebut menggambarkan perbedaan di antara pihak-pihak tersebut yang dinyatakan,dikenali,dan dialami.Konflik baru terjadi ketika atau setelah perbedaan tersebut dikomunikasikan.Konflik mungkin dinyatakan dengan cara-cara berbeda dari gerakan nonverbal yang halus hingga pertengkaran habis-habisan ,dari sarkasme yang halus hinggan kecaman verbal yang terbuka.

2.Pandangan tradisional
  •  Semua konflik merugikan & hrs dihindari
  •  Konflik menandakan salah fungsi di dalam kelompok

    Konflik dilihat sbg:
  •  Hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk
  •  Kurangnya keterbukaan & kepercayaan antara orang
  •  Kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan & aspirasi karyawan
3.
  • Biososial,atau juga frustasi-agresi Frustasi sering menghasilkan agresi yang mengarah pada terjadinya konflik.
  • Kepribadian dan interaksi,termasuk didalamnya kepribadian yang abrosif(suka menghasut),gangguan psikolog,persaingan,perbedaan gaya interaksi.
  • Struktural,banyak konflik yang melekat pada struktur organisasi dan masyarakat,kekuasaan,status dan kelas.
  • Budaya dan Ideologi,intensitas konflik dari sumber ini sering dihasilkan dari perbedaan politik,sosial,agama,budaya.konflik ini timbul karena perbedaan sistem nilai.
  • Konvergensi,dalam situasi tertentu sumber-sumber konflik itu menjadi 1 sehingga menimbulkan kompleksitas konflik itu sendiri.
4.
  • Memberikan kesempatan kepada semua nggota kelompok untuk mengemukakan pendapatnya tentang kondisi-kondisi penting yang diinginkan,yang menurut presepsi masing-masing harus dipenuhi dengan pemanfaatan berbagai sumber daya dan dana yang tersedia.
  • Cara lain meminta 1 pihak menempatkan diri pada posisi orang lain dan memberikan argument kuat mengenai posisi tersebut,kemudian posisi peran dibalik,setelah itu tiap pihak di beri kesempatan untuk melihat posisi orang lain dari sudut pandang lain.
  • Kewenangan pimpinan sebagai kekuatan kelompok untuk mengambil keputusan/memecahkan masalah secara efektif



Sumber: Buku Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Prof.Dr.Veithzal Rivai,MBA.
              Buku Komunikasi Organisasi,Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan.
              R.Wayne Pace,Don F Faules,Editor Deddy Mulyana,M.A..PH.D.